sosialisasi pengolahan kulit manggis
Universitas
Subang (UNSUB) Sejak 17 Juli sampai 31 Agustus 2017 kembali mengadakan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) sebagai bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya
aspek Pengabdian kepada masyarakat.[1]
Kelompok-kelompok KKN UNSUB disebar ke desa-desa di wilayah Kabupaten Subang
yang dianggap membutuhkan perhatian untuk mengembangkan potensi Agrowisata
yang ada di desa-desa tersebut. Kami tergabung dalam kelompok 14 ditempatkan di Desa Cimanggu, Kecamatan
Cisalak. Desa yang berbatasan dengan Desa Paku Haji dan Desa Gardu Sayang.
Sesuai dengan nama desa tersebut
“Cimanggu” yang berarti buah manggis, disana terdapat banyak pohon manggis yang
tumbuh subur. Namun sayangnya, pada bulan Agustus tahun ini, pohon-pohon
manggis tersebut belum berbuah, karena belum memasuki musimnya ungkap ibu Euis
pemilik rumah tempat kami tinggal selama KKN. Sehingga kami tidak bisa
merasakan manisnya buah manggis yang sering diceritakan warga.
Buah manggis oleh sebagian besar
masyarakat Desa Cimanggu hanya dikonsumsi bagian dalamnya atau buahnya saja.
Tidak banyak yang memanfaatkan kulitnya, padahal banyak sekali manfaat yang
terkandung dalam kulit manggis. Hal ini dapat dipahami dengan sederhana, kerena,
memang kulit manggis tidak se-lezat dan semanis bagian dalam buah manggis,
rasanya pahit dan tidak enak, sehingga untuk mengkonsumsinya perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu.
Kulit
buah manggis memiliki kandungan Xanthone yang bermanfaat untuk mencegah
pertumbuhan sel kanker dan tumor. Selain itu kulit buah manggis
mengandung mangosti yang berupa zat antioksidan dan antimikroba. Selain itu
Kulit buah ini berhasiat dalam hal menetralkan asam lambung , membunuh kuman
penyakit dan bakteri-bakteri merugikan sehingga sistem pencernaan didalam tubuh
tetap lancar. Kulit manggis mengandung Antioksidan alami yang sangat berguna
bagi jaringan sel tubuh manusia sehingga tampak lebih awet muda.
Manfaat kulit manggis juga berperan dalam
penyerapan metabolisme protein dan karbohidrat sehingga membantu menjaga
stamina tubuh selalu tetap fit. Antioksidan dapat mengakhiri reaksi berantai
dan meperlambat atau menghambat reaksi ini dengan menghapus intermediet radikal
bebas, dan menghambat reaksi oksidasi lainnya. Jika kadar antioksidan dalam
tubuh rendah, akan membuat tubuh sulit mengontrol kandungan nutrisi dan vitamin
C yang terdapat dalam tubuh.
sosialisasi pengolahan kulit manggis |
Sebenarnya
sudah banyak orang tahu tentang manfaat kulit manggis di Desa Cimanggu sebagai
obat, tetapi belum banyak orang yang tahu bagaimana cara mengolahnya. Kami
melihat hal ini sebagai potensi di Desa Cimanggu yang perlu di perhatikan,
dikembangkan dan dimaksimalkan dengan baik. Oleh karena itu, kelompok kami
menjadikan pengolahan kulit buah manggis sebaggai program dalam KKN kelompok
14.
Program
sosialisasi ini dilakukan sejak 1 Agustus 2017 sampai dengan 12 Agustus 2017, kelompok
kami melakukan sosialisasi ke semua Posyandu yang ada di
Desa Cimanggu, yang menjadi sasaran sosialisasi ini adalah ibu-ibu yang berada
di Desa Cimanggu khususnya yang sedang berada di Posyandu. Ibu bidan dan ibu-ibu
kader desa yang bertugas di Posyandu juga membantu kami dalam
menjelaskan manfaat kulit manggis kepada masyarakat.
Menyadari
bahwa kondisi pada saat sosialisasi di Posyandu kurang kondusif, karena banyak
anak-anak yang bermain-main, berlarian kian kemari, disertai suara-suara
keributan khas anak-anak, Maka, kami membuat semacam selembaran
tentang cara mengolah kulit buah manggis tersebut. Masyarakat antusias dengan
informasi pemanfaatan kulit manggis yang kami lakukan, bahkan ada yang meminta
kami untuk membuatkan modul khusus agar bisa mereka praktekkan dirumah.
Harapan
kami, semoga kedepanya, setelah di berikan informasi tentang tata cara
pengolahan kulit manggis, Masyarakat Desa Cimaggu dapat mengembangkan
pemanfaatan kulit manggis secara maksimal sehingga Cimanggu bukan hanya menjadi
sentra penghasil buah manggis saja tetapi juga sentra penghasil olahan kulit
manggis. Amiiin.
0 comments:
Post a Comment